Thursday, May 24, 2007

Bintang

Langit yang sibuk menggumpalkan awan
lupa kalau bintang sekarat di dalam pelukan
Kutelusur yang paling redup, yang paling mati
Kuraih dalam sekejap, kutimbun di balik bantal, di bawah jendela

kisah pun berjalan, berputar dan tidak mau berhenti

buta datang, lelah cari bintang
mimpi datang, bintang mau menghilang
lelah datang, Hari belum terang
kantuk datang, lelah masih terlentang
Terang datang, sadar belum pulang
Surya datang, gelap lari tunggang langgang
sadar datang, pagi lurus membentang
bangun datang, saatnya untuk hengkang
sibuk datang, penat datang menyerang
kerja datang, dari siang sampai petang
malam datang, mari cari lagi bintang
karena sebentar lagi lonceng malam akan berdentang
dan semua sudai usai hari yang tegang

Tuhan, jangan mulai lagi perang dengan pedang serampang
biar saja aku cari bintang.
bias saja esok tersandung sebelum menjelang
biar tak lelah aku terbang
biar tak lelah bintang melanglang.

Wednesday, May 16, 2007

SURGA

“Surga Diskon tengah malam”

Hari ini lelah lelah datang menghampiri

sudah kali ke-dua puluh satu

cinta hanya sanggup sumbang lirik lalu

senyum kecut, lenyap buang muka.

Ranting diinjak, tumbuh, kuinjak, renyuh

lampu yang bukan jalanan menghadang senyap

Kubu perang semua yang tersesat

Malam tidak ada di sini.

Pagipun hilang tiada tercari

mungkin Mereka bercinta ketika kalian

karena hari ini mereka di tengah antara malam

“Hari ini kita di surga!”

terdiam, terpejam dan rubuh berserak

Waktupun terbahak enggan berjalan,

Ditimbunpun busuknya bau busuk,

namun tak ada yang tidak mau tidak mabuk

semua kenakan ratap, bedak setebal trotoar

sembunyi dalam dongeng yang lari mengeja

Mengumpat dengan mulut bau serapah

air mata obralan dengah harga termurah.

Di sini hanya tertawa yang dibayar di muka

Mungkin juga lantai dan ranjang ikut berjoget

mengalir seiring sampah dikubur

Malam kembali meringkup di kolong bumi

langkahnya setengah habis bercinta

Rautnya memerah dan suara terbata-bata

“Ba…Bangun! Surga mau tutup.”

Stargazer's Melancholy


Crawling like to me like a strophe of dreams

Pretentiously dazzling me on each of his end

Chase the dusk who sit with her supercilious gown

Falling like a feather to my shoulder

The Sorrow is buried twenty nine times

Moon seek but find nothing tonight

The grass grabs my hand and toss it gently

Caressing for the rotten burning gash

Tonight the pain is on errand

Tonight the sore pay no rent for space

Tire is haunting when thought of journey arise

My gaze get blurry

Tears falling like sands in the hourglass

So swift so my feeling drained dry out my heart

Flow like a spring in the dessert

But yet not too sad for an oases

Because love entice me with its tenderness

I adorn a mask of smile in my lips

Before seconds it crumbling

And another second pass it's vaporized

Turn into a chain of light

Embroidered right in my eyes

Friday, May 11, 2007

Bosan

Lihatlah setan di atas gunung
malaikat dengan ekor melambai-lambai
ketika langkah berjenti selangkah demi selangkah
terseok-seok masuk lubang tak tahu arah

Gambarnya lingkaran di atas gunung
dengan depamu dengan hastamu membumbung
panjangnya mungkin tidak putus tidak sambung
tapi langkahnya meratap kurang beruntung

Inilah pelarian manusia yang tak cukup lihat
tak cukup lihat tak cukup puas tak cukup dapat
ketika dongeng meringkuk dengan bibir terlipat
masih tidak cukup lihat dapat kulihat

Lelah topangku berdiri
dalam sajak waktu tersentak henti
puisi tidak lagi menjadi sedih, lirih atu rintih
karena sang bosan sudah datang menagih
written : Harrier Christian